Tips Cara Membiasakan Anak Menjadi Tekun

Para orang tua di Cina dan Jepang yakin kesuksesan anak di sekolah sangat tergantung pada ketekunan dibanding kemampuannya. Anda sependapat? Bila ya, anda perlu mendorong anak-anak anda lebih termotivasi dan tekun dalam melakukan sesuatu.
Berikut ini beberapa cara yang bisa anda lakukan agar buah hati Anda memiliki ketekunan:
Menciptakan Lingkungan yang Kondusif
Bayi sangat senang menguasai keterampilan baru. Lihat saja, sekali ia berhasil membalikkan badan, ia ulang-ulang kegiatan itu. Reaksi ini sangat alamiah. Motivasi untuk berprestasi sesungguhnya berakar sejak awal kehidupan anak. Baca lebih lanjut

Tips Cara Melatih Anak Menerima Instruksi

Secara sederhana, cara mendidik anak dapat dimulai dengan membiasakan mereka menerima instruksi sederhana dari ayah-ibu. Namun, kenyataan yang terjadi kerap orang tua dibuat frustasi karena anak-anaknya tidak mau menurut. Bahkan tak jarang, si kecil justru tidak mau mendengar dan langsung melanjutkan permainannya.
Nah, jangan lekas menyerah menghadapi kondisi ini. Sesulit apapun penerimaan buah hati Anda, pada dasarnya mereka dapat diatur, bila dibiasakan sejak kecil.
Orang tua harus memiliki kesabaran untuk mencapai tujuan tersebut. Karena, dengan bekal ketekunan dan kesabaran, menjadi kunci untuk membiasakan anak menerima instruksi. Niscaya si kecilpun akan mengikuti. Baca lebih lanjut

Tips 7 Cara Melatih Anak Menjadi Seorang Pengusaha

Berikut ini adalah tips bagaimana melatih anak menjadi seorang pengusaha:

1.Mengajarkan Konsep Uang. Jika Anda memimpikan anak menjadi pengusaha, Anda perlu mengajarkan konsep tentang uang. Bagaimanapun uang menjadi faktor penting jika Anda bicara bisnis. Bukan hanya cara menghitungnya, tapi juga cara menghargainya, sesedikit apapun jumlah uang itu.

2. Mengajarkan Untuk Selalu Menggali Informasi. Jika Anak ingin membeli sesuatu, beri tahu dia bahwa dia harus memiliki informasi terlebih dahulu terhadap barang yang hendak dibelinya. Misalnya, tentang jenis atau harganya. Sikap ini mengajarkan kepada anak untuk selalu berpikir kritis. Misalnya, membandingkan barang sejenis antara satu tempat dengan tempat yang lain. Dengan perbandingan informasi yang telah didapat tersebut, ajarkan proses tawar-menawar. Baca lebih lanjut